Page 58 - 新住民家庭婚姻教育教材研編計畫動畫說明手冊_中印
P. 58
Jiao Niang memberi tahu Ru Xiang, setelah menikah, dia
masih belum bisa mengadaptasikan diri dengan kebiasaan bersemba-
hyang dan tradisi di Taiwan. Ru Xiang mendengar dengan penuh perhatian,
lalu berbagi pengalamannya dengan Jiao Niang. Karena sudah ada berpengalaman
dengan perbedaan kebudayaan, Hong Lai juga datang untuk memberikan dorongan
semangat dan memberitahukan bahwa segala kesukaran tidak akan terasa lagi apabila
sudah terbiasa, sama dengan pengalaman dia saat membuka restoran. Mendapat
dorongan semangat dari teman-temannya membuat Jiao Niang berpikir, dia pasti bisa
mengatasi berbagai kesulitan hidup dengan dampingan teman-temannya.
Jiao Niang melanjutkan pembelanjaannya sambil bergumam nama barang-barang
pesanan mertuanya. Setiba di toko lilin dupa, pemilik toko segera menyerahkan
bungkusan lilin dupa yang sudah disiapkan kepada Jiao Niang. Ternyata ini adalah
pertunjukan perhatian dari Jun Rong. Jiao Niang sangat tersentuh dan
langsung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jun Rong
setibanya di rumah.
Adegan III:Saling Membantu
Jiao Niang dan kakak iparnya sedang menyiapkan barang
keperluan unutk bersembahyang bersama-sama di dapur. A Xi
menghibur Jiao Niang supaya jangan terlalu gelisah. Dia juga belajar
semua ini dengan perlahan-lahan, dia belajar melalui mengamati. Jiao Niang
boleh bertanya atau minta bantuan kepada semua anggota keluarga. Pasti ada
jalan keluar untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pada saat bersembahyang, ipar laki-laki Jiao Niang memberitahu mertuanya kalau
Jiao Niang itu orang Kristen dan menyarankan supaya Jiao Niang jangan memegang
dupa. Setiap anggota keluarga bisa berdoa menurut kepercayaan sendiri dan Dewa
juga pasti dapat mengerti. Setelah bersembahyang, semua anggota keluarga makan
siang bersama-sama. Mertua perempuan bercerita tetangga sebelah sering bertengkar
tentang hal tidak makan daging babi. Mertua laki-laki mengatakan ini sebenarnya sama
artinya dengan vegetarian yang tidak memakan daging sama sekali. Semuanya bisa
diatasi dengan saling bertoleransi dan saling menghormati. Jun Rong juga menandai
kesetujuannya dengan mengangguk kepala. Jiao Niang berpikir di dalam hati, kedua
mertuanya, kakak iparnya dan Jun Rong begitu penuh perhatian dan menghormati
dia, semua kegelisahan di hatinya langsung lenyap. Jiao Niang memberitahu dirinya
“Semua orang begitu ramah kepadaku, aku juga harus mencintai mereka”.
Penghormatan dan toleransi dari semua anggota keluarga membuat Jiao
Niang tidak merasa dia adalah “orang luar” dari keluarga ini. Perasaan
ini sangat menyenangkan, Jiao Niang tersenyum dan makan
bersama-sama dan merasa dia adalah orang yang sangat
berbahagia.
55